Alasan Pengusahaan Ragu Berbisnis di Ri : Industri Hulu Tak Diperhatikan



POKER88 Badan Pusat Statistik (BPS) sudah merilis Indeks Tendensi Bisnis (ITB). Laporan ini menunjukkan situasi bisnis masih tumbuh tetapi tingkat keyakinan pelaku usaha menurun.
Menanggapi urusan tersebut, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Danang Girindrawardana membeberkan penyebabnya. Menurutnya, di tengah perlambatan ekonomi global, pastinya penurunan keyakinan pelaku bisnis dapat disaksikan dengan menurunnya transaksi ekspor.

"Kalau dari indeks bisnis menurun sebab memang perkembangan ekonomi anda tetap relatif rendah meskipun tidak sedikit negara pun mengalami perlambatan perkembangan ekonomi. Jadi tersebut kan pun terpengaruh sebab transaksi ekspor anda kan pun menurun, sehingga perkembangan ekonomi anda secara nasional menurun," kata Danang

Untuk hal dalam negeri, Danang menuturkan bahwa pemerintah tidak cukup memberikan regulasi yang menaikkan pertumbuhan industri hulu. Ia mengatakan, sekitar 4 tahun terakhir, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih memfokuskan perhatiannya ke industri hilir.  

POKERTEPERCAYA - "Kita memang belum menciptakan satu regulasi yang berhubungan dengan pemenuhan keperluan bahan baku dan bahan intermediate. Policy yang dicetuskan selama 4 tahun terakhir atau kabinet kesatu Bapak Presiden kan lebih tidak sedikit kepada kepandaian yang menuju industri hilir. Industri bahan baku dan intermediate anda*masih tidak sedikit yang belum terselesaikan," cerah Danang.

Hal tersebut mengakibatkan industri hilir bergantung pada bahan intermediate atau barang impor separuh jadi. Sedangkan, pasar global ini sedang dalam situasi yang naik turun dan mengakibatkan harga bahan baku tinggi. Hingga pada kesudahannya industri hilir kendala memperoleh bahan baku.

"Kalau terjadi trade war laksana ini, terjadi gejolak ekonomi internasional laksana ini maka industri-industri anda akan kendala mendapatkan bahan baku. Karena menjadi mahal, dan terpengaruh oleh kepandaian negara lain," imbuh dia.

Ia memberikan contoh industri farmasi yang 92% bahan bakunya diimpor. Pasalnya, memang industri hilir diserahkan insentif atau fasilitas dalam pengadaan bahan bakunya walau impor.

"Kok dapat begitu? Karena anda belum mengerjakan satu kepandaian insentif di pabrik-pabrik bahan baku farmasi, industri hulu. Sementara kita tidak sedikit sekali menyerahkan insentif untuk industri hilir. Contoh insentif terhadap ekspor bahan sepatu misalnya. Insentif terhadap penjualan garmen, insentif buatan obat-obat murah. Tapi tersebut di hilir. Dan anda cukup tidak sedikit membuat sebuah policy untuk mempermudah proses logistik atau pelabuhan berbasis ekspor, yang tersebut kan hilir-hilir seluruh yang diekspor," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari Danang, pemerintah pun perlu menyerahkan regulasi yang menata insentif guna industri hulu. Sehingga, industri hilir tak butuh lagi mengimpor bahan baku.

"Kita harus pun menjalankan misi perkembangan IDNPOKER ekonomi secara paralel. Misi penguatan industri hilir sekaligus penguatan industri hulu. Tujuannya apa penguatan industri hulu itu? Tujuannya supaya semua pabrik di industri hilir menemukan bahan baku dari dalam negeri. Jadi meminimalisir impor bahan baku. Ini yang mesti anda*kejar cepat sebab membantu pun kok di trade balance kita. Memang bahan-bahan baku orientasinya bukan ekspor, namun orientasinya guna pemenuhan keperluan dalam negeri. Meskipun dia tidak akan membetulkan trade balance dalam masa-masa dekat, namun dia akan dapat men-supply pabrik-pabrik produsen di hilir dalam negeri," pungkas Danang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Arie Gumilar Labeli Ahok Residivis, Guntur Romli: Harus Dijatuhi Sanksi!

SITUS AGEN JUDI ONLINE BANGSA POKER | METODE INTEROGASI YANG DILARANG PENGGUNANNYA

FAKTA TENTANG PAYUNG