Menag Fachrul Razi: Kursus Pra-Nikah Sejalan dengan Program Bimbingan Perkawinan

POKER88 - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan, pihaknya mendukung usulan Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mengenai kursus pra nikah. Menurutnya, urusan tersebut sejalan dengan program tuntunan perkawinan (bimwin) yang sudah diadakan Kementerian Agama (Kemenag) semenjak dua tahun terakhir.

"Bimbingan Perkawinan dilangsungkan untuk membekali calon pengantin dalam merespon problem perkawinan dan keluarga. Juga mempersiapkan mereka supaya terhindar dari problem perkawinan yang tidak jarang terjadi, serta meningkatkan keterampilan mewujudkan family sakinah,” cerahMenag Fachrul Razi di Jakarta, Jumat (18/11/2019).

Berdasarkan keterangan dari Menag Fachrul Razi, tuntunan perkawinan ini adalah revitalisasi dari kursus pranikah sejumlah tahun sebelumnya yang di anggap kurang efektif membekali calon pengantin.  

POKERTEPERCAYA - Untuk tuntunan perkawinan calon pengantin ini, cerah dia, Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama pun sudah mengeluarkan petunjuk pengamalan atau juklaknya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tatap muka sekitar dua hari, memakai pendekatan pembelajaran orang dewasa.

Seperti dikutip dari situs Kemenag, pelajaran yang dikatakan dalam tuntunan perkawinan ini antara lain berhubungan pondasi family sakinah, penyiapan psikologi keluarga, manajemen konflik, tata kelola finansial keluarga, mengawa kesehatan keluarga, serta mencetak generasi berkualitas.

“Pada tahun 2018, pelaksanaan tuntunan perkawinan mencapai 125.132 pasangan calon pengantin di 34 provinsi. Tahun ini, hingga Oktober 2019, penyelenggaraan tuntunan perkawinan yang masuk laporan sudah menjangkau 59.291 catin,” jelas Menag Fachrul Razi.

Ia mengakui cakupan pelaksanaan tuntunan perkawinan calon pengantin memang masih paling  jauh bila dikomparasikan dengan rerata peristiwa nikah yang menjangkau 2 juta perkawinan dalam setahun. Ia bercita-cita gagasan Menko PMK diinginkan dapat disinergikan dengan program tuntunan perkawinan sampai-sampai pelaksanaannya dapat semakin massif.

“Sampai ketika ini, Kemenag telah mempunyai 1.928 fasilitator tuntunan perkawinan yang telah lulus tuntunan teknis. Ini melulu dari bagian penghulu dan penyuluh Kemenag, serta ormas Islam,” cerah Fachrul Razi.

“Jika disinergikan dengan penyuluh kesehatan dan psikolog, barangkali akan lebih efektif lagi,” lanjut Menag Fachrul Razi.

Kemenag pun sedang mengembangkan software bimbingan perkawinan. Aplikasi ini telah pernah dipresentasikan di forum Kemenko PMK dan disambut positif.


"Kemenko PMK minta supaya aplikasi IDNPOKER tersebut dapat dikembangkan, tidak hanya dipakai umat Islam, tapi seluruh agama, pun memuat semua informasi yang diperlukan untuk calon pengantin guna membina keluarga yang sakinah dan sejahtera," ujar Menag Fachrul Razi.

Aplikasi tuntunan perkawinan didesain untuk menyerahkan layanan tuntunan perkawinan secara online. Melalui software ini, masyarakat, terutama catin, bisa mengakses seluruh* informasi mengenai perkawinan dan family dari sekian banyak  aspek.

Selain tuntunan perkawinan, lanjut Menag Fachrul Razi, Kemenag pun telah mempersiapkan program transformasi KUA melewati Pusat Layanan Keluarga (Pusaka) Sakinah. Terdapat tiga aspek program Pusaka Sakinah, yakni penanganan isu-isu perkawinan laksana perceraian, KDRT, dan kawin anak; pengembangan dan pengelolaan jejaring kerja lokal di kecamatan, baik dengan petugas puskesmas, penyuluh KB, figur* masyarakat, majelis taklim; dan penguatan moderasi beragama berbasis keluarga.

“Dalam lima tahun ke depan, Kemenag menargetkan terdapat 500 KUA Pusaka Sakinah, atau sedikitnya 1 KUA di tiap kabupaten/kota guna diproyeksikan menjadi KUA Model dalam pelayanan perkawinan dan keluarga,” tuturnya.


KUA tersebut, kata Menag Fachrul Razi, meluangkan* layanan untuk remaja, calon pengantin, dan untuk keluarga muda di masa nikah. Bimbingan untuk remaja umur*sekolah (14 – 19 tahun) ditujukan guna pencegahan seks pranikah. Bimbingan remaja umur* nikah untuk membina kesiapan mental dan perlunya perencanaan matang dalam membina* keluarga perkawinan.